terutamasehat.blogspot.com - Kehilangan seseorang yang dicintai adalah sebuah takdir pasti yang menyakitkan. Seiring waktu, cepat atau lambat kita akan ditinggalkan orang-orang terdekat kita, sampai pada akhirnya tibalah giliran kita yang akan meninggalkan orang-orang tercinta untuk selamanya.
Harus berpisah dari orang tercinta akan selalu menjadi kesedihan mendalam. Namun seiiring waktu, kesedihan kita perlahan akan terobati dengan keyakinan bahwa orang yang mendahului kita pasti telah tenang dialamnya. Namun beda halnya dengan berpisah dengan orang tercinta bukan karena kematian, tapi karena penculikan dan hilang tanpa jejak.
Fotografer Gustavo Germano telah mendedikasikan sebuah proyek foto untuk orang-orang yang menghilang tanpa jejak di Argentina dan Brasil selama negara tersebut diperintah oleh diktator militer.
Dalam proyek foto bertajuk "Absence" (ketiadaan), ia melakukan reka ulang adegan dari 25 buah foto dari keluarga berbeda, memotretnya tepat ditempat yang sama ketika foto tersebut diambil berpuluh tahun yang lalu. Foto-foto itu memperlihatkan momen lampau ketika orang-orang yang mereka cintai masih bersama mereka dan kemudian foto terbaru tanpa orang-orang yang hilang tersebut.
Efek rasa kehilangan dari foto-foto tersebut begitu terasa, kita seperti menjadi bagian dari salah satu yatim piatu atau keluarga yang ditinggalkan. Dalam semua foto ini, tak ada keluarga yang utuh. Bisa dibayangkan bagaimana rasa kehilangan dalam ketidakpastian ini terus lekat dalam kehidupan mereka. Ini adalah sejarah kelam dua negara tersebut dimana selama kurun waktu tujuh tahun, 30.000 orang telah hilang tanpa jejak.
Foto-foto ini akan mengingatkan kita bagaimana perjalanan waktu bisa mengubah segalanya.
Sumber : gustavogermano.com
Harus berpisah dari orang tercinta akan selalu menjadi kesedihan mendalam. Namun seiiring waktu, kesedihan kita perlahan akan terobati dengan keyakinan bahwa orang yang mendahului kita pasti telah tenang dialamnya. Namun beda halnya dengan berpisah dengan orang tercinta bukan karena kematian, tapi karena penculikan dan hilang tanpa jejak.
1970 dan 2006 |
Fotografer Gustavo Germano telah mendedikasikan sebuah proyek foto untuk orang-orang yang menghilang tanpa jejak di Argentina dan Brasil selama negara tersebut diperintah oleh diktator militer.
Dalam proyek foto bertajuk "Absence" (ketiadaan), ia melakukan reka ulang adegan dari 25 buah foto dari keluarga berbeda, memotretnya tepat ditempat yang sama ketika foto tersebut diambil berpuluh tahun yang lalu. Foto-foto itu memperlihatkan momen lampau ketika orang-orang yang mereka cintai masih bersama mereka dan kemudian foto terbaru tanpa orang-orang yang hilang tersebut.
1975 dan 2006 |
1976 dan 2006 |
1966 dan 2006 |
1973 dan 2006 |
1973 dan 2006 |
1971 dan 2006 |
1973 dan 2006 |
1968 dan 2006 |
1970 dan 2006 |
1969 dan 2006 |
Efek rasa kehilangan dari foto-foto tersebut begitu terasa, kita seperti menjadi bagian dari salah satu yatim piatu atau keluarga yang ditinggalkan. Dalam semua foto ini, tak ada keluarga yang utuh. Bisa dibayangkan bagaimana rasa kehilangan dalam ketidakpastian ini terus lekat dalam kehidupan mereka. Ini adalah sejarah kelam dua negara tersebut dimana selama kurun waktu tujuh tahun, 30.000 orang telah hilang tanpa jejak.
Foto-foto ini akan mengingatkan kita bagaimana perjalanan waktu bisa mengubah segalanya.
1968 dan 2006 |
1974 dan 2006 |
1976 dan 2006 |
1970 dan 2012 |
1970 dan 2012 |
1964 dan 2012 |
1947 dan 2012 |
1967 dan 2012 |
1961 dan 2012 |
1964 dan 2012 |
1967 dan 2012 |
1969 dan 2012 |
1966 dan 2012 |
Sumber : gustavogermano.com
Memaknai Rasa Kehilangan Dalam Sebuah Foto
Reviewed by JMG
on
September 07, 2016
Rating:
No comments: