terutamasehat.blogspot.com - Sebuah penelitian NASA melibatkan dua kembar identik yang dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Satu orang tetap tinggal di bumi sementara saudara kembarnya tinggal di luar angkasa selama setahun. Penelitian ini mungkin menjadi salah satu temuan yang paling menarik dalam sejarah perjalanan ruang angkasa manusia.
Astronot Scott dan Mark Kelly adalah sepasang kembar identik yang menjadi sukarelawan eksperimen ini. Scott melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama astronot lainnya dan menghabisakan 340 hari disana, sementara Mark tetap tinggal di bumi. Proyek penelitian kembar ini dilakukan untuk menganalisa efek yang terjadi pada tubuh manusia ketika melakukan perjalanan ke luar angkasa dalam waktu yang lama.
Karena kembar identik memiliki materi genetik yang sama, penelitian ini telah memberikan para ilmuwan NASA sangat banyak data medis yang akan segera dianalisa. Meskipun penelitian masih dalam proses, beberapa hasil yang sangat menakjubkan telah dipublikasikan ke publik.
Pada ujung kromosom manusia terdapat bentangan DNA yang disebut telomere. Panjangnya akan berkurang setiap kali sel menggandakan diri. Namun setelah menghasilkan banyak duplikat, telomere akan menjadi terlalu pendek dan sel takkan mampu membagi lagi. Inilah salah satu faktor yang memicu proses penuaan. Peneliti menemukan bahwa ketika Scott berada di orbit, telomere miliknya tumbuh lebih panjang dibanding milik kembarannya. Yang mengejutkan, telomere astronot ini kembali kepanjang semula begitu ia kembali ke bumi.
Hasil penelitian lain yang tak kalah hebat adalah selama setahun di luar angkasa, DNA Scott ternyata berubah menjadi sedikit berbeda dari Mark yang tinggal di bumi. Lagi-lagi, perubahan ini kembali normal setelah beberapa waktu. Belum jelas apa arti dari penemuan ini karena penelitian lanjutan masih berjalan. Yang jelas, NASA berencana akan kembali melanjutkan penelitian pada astronot lainnya.
Eksperimen ini kembali mengingatkan kita pada teori relativitas Paradoks kembar milik Einstein . Dalam teorinya, Einsten menyatakan waktu akan melambat ketika seseorang mampu memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Itu artinya, Scott kembali ke bumi dalam keadaan lebih muda dari saudara kembarnya.
Tentu saja, pesawat ulang-alik tidak memiliki kecepatan setara kecepatan cahaya. Tapi mungkin suatu hari nanti percobaan ini akan menjelaskan pertanyaan tentang bagaimana cara menghentikan proses penuaan pada manusia.
Siapa tahu, mungkin karena misi ruang angkasa seperti ini, manusia akan segera menemukan obat awet muda.
SUmber : www.nature.com
Astronot Scott dan Mark Kelly adalah sepasang kembar identik yang menjadi sukarelawan eksperimen ini. Scott melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama astronot lainnya dan menghabisakan 340 hari disana, sementara Mark tetap tinggal di bumi. Proyek penelitian kembar ini dilakukan untuk menganalisa efek yang terjadi pada tubuh manusia ketika melakukan perjalanan ke luar angkasa dalam waktu yang lama.
Karena kembar identik memiliki materi genetik yang sama, penelitian ini telah memberikan para ilmuwan NASA sangat banyak data medis yang akan segera dianalisa. Meskipun penelitian masih dalam proses, beberapa hasil yang sangat menakjubkan telah dipublikasikan ke publik.
Pada ujung kromosom manusia terdapat bentangan DNA yang disebut telomere. Panjangnya akan berkurang setiap kali sel menggandakan diri. Namun setelah menghasilkan banyak duplikat, telomere akan menjadi terlalu pendek dan sel takkan mampu membagi lagi. Inilah salah satu faktor yang memicu proses penuaan. Peneliti menemukan bahwa ketika Scott berada di orbit, telomere miliknya tumbuh lebih panjang dibanding milik kembarannya. Yang mengejutkan, telomere astronot ini kembali kepanjang semula begitu ia kembali ke bumi.
Hasil penelitian lain yang tak kalah hebat adalah selama setahun di luar angkasa, DNA Scott ternyata berubah menjadi sedikit berbeda dari Mark yang tinggal di bumi. Lagi-lagi, perubahan ini kembali normal setelah beberapa waktu. Belum jelas apa arti dari penemuan ini karena penelitian lanjutan masih berjalan. Yang jelas, NASA berencana akan kembali melanjutkan penelitian pada astronot lainnya.
Eksperimen ini kembali mengingatkan kita pada teori relativitas Paradoks kembar milik Einstein . Dalam teorinya, Einsten menyatakan waktu akan melambat ketika seseorang mampu memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Itu artinya, Scott kembali ke bumi dalam keadaan lebih muda dari saudara kembarnya.
Tentu saja, pesawat ulang-alik tidak memiliki kecepatan setara kecepatan cahaya. Tapi mungkin suatu hari nanti percobaan ini akan menjelaskan pertanyaan tentang bagaimana cara menghentikan proses penuaan pada manusia.
Siapa tahu, mungkin karena misi ruang angkasa seperti ini, manusia akan segera menemukan obat awet muda.
SUmber : www.nature.com
Rahasia Awet Muda Mungkin Ada di Luar Angkasa
Reviewed by JMG
on
February 03, 2017
Rating:
No comments: