terutamasehat.blogspot.com - Ketulian kini menjadi masalah yang semakin meningkat di kalangan remaja dan generasi baby boomer (orang yang lahir pasca perang dunia II atau orang yang berumur 50 hingga 69 tahun pada 2015). Meski kerusakan akibat kehilangan pendengaran tidak dapat disembuhkan, ketulian dapat dicegah bila kita punya pengetahuan yang cukup tentang kesehatan telinga.
Gangguan pendengaran disebabkan oleh paparan suara yang terlalu keras atau terus-menerus mendengar suara bising dalam waktu lama. Dulu ketulian umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang menggunakan mesin dan peralatan yang mengeluarkan suara bising. Namun alat pengaman pendengaran dan prosedur keamanan pekerja yang ketat kini menurunkan resiko ketulian akibat lingkungan kerja.
Ironisnya, sekarang gangguan pendengaran terutama disebabkan oleh paparan suara yang terlalu keras di dalam rumah dan pada saat bersenang-senang.
Yang sering tidak kita sadari adalah ternyata kehilangan kemampuan mendengar kini lebih sering terjadi secara perlahan-lahan. Ketulian tidak harus karena mendengar suara yang tidak menyenangkan dan menyakiti secara fisik. Hal-hal seperti suara yang keras dari earphone, televisi, radio, lalu lintas atau peralatan pembangunan konstruksi di sebelah rumah, semua berkontribusi menyebabkan lingkungan yang bising. Kerusakan pendengaran akan terakumulasi tanpa Anda sadari.
Juga penting untuk diingat bahwa semakin keras suara, maka semakin singkat waktu yang bisa kita dengar tanpa alat pengaman. Suara diukur dalam desibel (db). Semakin tinggi nilainya, maka semakin keras suaranya. Para ahli sepakat suara dibawah 75 db tidak akan menyebabkan kerusakan pendengaran, tapi setiap kontak dengan suara diatas 85 db dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan pada akhirnya bisa menjadi tuli.
Berikut tingkat kebisingan dari berbagai sumber suara.
Gangguan pendengaran disebabkan oleh paparan suara yang terlalu keras atau terus-menerus mendengar suara bising dalam waktu lama. Dulu ketulian umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang menggunakan mesin dan peralatan yang mengeluarkan suara bising. Namun alat pengaman pendengaran dan prosedur keamanan pekerja yang ketat kini menurunkan resiko ketulian akibat lingkungan kerja.
Ironisnya, sekarang gangguan pendengaran terutama disebabkan oleh paparan suara yang terlalu keras di dalam rumah dan pada saat bersenang-senang.
Yang sering tidak kita sadari adalah ternyata kehilangan kemampuan mendengar kini lebih sering terjadi secara perlahan-lahan. Ketulian tidak harus karena mendengar suara yang tidak menyenangkan dan menyakiti secara fisik. Hal-hal seperti suara yang keras dari earphone, televisi, radio, lalu lintas atau peralatan pembangunan konstruksi di sebelah rumah, semua berkontribusi menyebabkan lingkungan yang bising. Kerusakan pendengaran akan terakumulasi tanpa Anda sadari.
Juga penting untuk diingat bahwa semakin keras suara, maka semakin singkat waktu yang bisa kita dengar tanpa alat pengaman. Suara diukur dalam desibel (db). Semakin tinggi nilainya, maka semakin keras suaranya. Para ahli sepakat suara dibawah 75 db tidak akan menyebabkan kerusakan pendengaran, tapi setiap kontak dengan suara diatas 85 db dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan pada akhirnya bisa menjadi tuli.
Tips mencegah kerusakan pendengaran
1. Lakukan detoksifikasi kebisingan
Jika Anda terkena suara keras tanpa sengaja, Anda harus segera melakukan detoksifikasi suara. Anda perlu waktu untuk memulihkan pendengaran. Istirahatkan pendengaran Anda selama 16 jam dengan cara menjauhi sumber suara keras. Pemulihan selama 16 jam dibutuhkan bila Anda telah mendengar suara sebesar 100 db selama 2 jam.2. Jaga jarak, Jangan terlalu dekat
Jaga Anda terpapar suara bising, usahakan untuk menjaga jarak dari sumber suara. Semakin dekat Anda dengan sumber suara secara fisik akan semakin merusak. Misalkan Anda sedang berada di suatu resepsi pernikahan dengan suara musik yang keras, cobalah untuk menempatkan diri di sudut, jangan duduk mengarah langsung ke sumber suara.3. Hati-hati dengan pendengkur
Jika Anda tidur disamping orang yang mendengkur, pertimbangkanlah memakai penutup kuping karena suara dengkuran yang keras ternyata mampu mencapai 80-90 db. Suara dengan nilai 90 db yang didengar terus-menerus dapat merusak pendengaran.4. Buat jeda suara secara rutin
Cobalah untuk membatasi waktu Anda berada di tempat-tempat yang bising. Jika Anda berada di lokasi yang bising untuk waktu yang lama, pastikan untuk keluar ruangan secara teratur untuk mengistirahakan pendengaran Anda.5. Gunakan prinsip 60/60
Jika Anda mendengarkan musik lewat headphone, hindari mencoba meredam setiap suara luar dengan meninggikan volume, lebih baik pertimbangkan membeli headphone yang memiliki peredam suara yang baik. Terapkan aturan 60/60, yakni: mengatur volume maksimal sebesar 60% dan mendengarkannya tidak lebih dari 60 menit sehari.6. Berhati-hati saat di mobil
Mendengar musik di mobil adalah cara terbaik menghilangkan stres dan kebosanan selama perjalanan panjang. Tapi waspadalah akan bahaya yang ditimbulkan. Mendengarkan musik keras di ruang tertutup memiliki resiko tinggi akan merusak pendengaran Anda daripada mendengarkan musik di ruang terbuka.Berikut tingkat kebisingan dari berbagai sumber suara.
7. Kenali tingkat suara yang berbahaya
Pahami tingkat suara di lingkungan Anda. Setelah Anda mengerti suara apa yang bisa merusak pendengaran, Anda bisa melatih kebiasaan mendengar yang sehat. Kini bahkan telah ada aplikasi smartphone yang bisa mengukur nilai suara. Untuk lebih paham tentang tingakat bahaya dari suara, silahkan simak tabel di bawah artikel ini.8. Gunakan alat pengaman
Jika Anda bekerja di lingkungan yang memang bersuara bising, gunakanlah alat peredam suara. Menyumpak telinga dengan kapas tidak akan cukup melindungi. Ada banyak jenis penutup telinga yang dijual dipasaran dengan standar yang baik. Carilah yang paling cocok untuk Anda.9. Istirahatkan kuping Anda
Selalu istirahatkan kuping Anda secara berkala. Bila Anda sukup punya waktu luang, pergilah keluar kota untuk berlibur ke pedesaan yang masih sepi. Liburan yang menyenangkan akan menyegarkan seluruh indera Anda.10. Tes pendengaran Anda
Jika Anda mengalami gangguan pendengaran, lakukan tes medis dengan segera mengunjungi dokter. Pastikan Anda mendapatkan perawatan yang baik dari ahlinya.Nilai Kebisingan Berdasarkan Sumber Suara
Decibels (dB) | Tingkat | Sumber Suara |
225 | Memekakkan | Meriam 12" @ 12' di depan atau belakang |
195 | Memekakkan | Saturn rocket |
180 | Memekakkan | Pesawt take-off |
160 | Memekakkan | Ram jet |
150 | Memekakkan | Turbo jet |
140 | Memekakkan | Tembakan arteleri |
130 | Memekakkan | Ambang suara menyakitkan, desibel pada atau diata nilai 130 menyebabkan kerusakan pendengaran langsung. Mesin tekanan hidrolik, pengebor batu. |
120 | Memekakkan | Guntur, ruangan mesin diesel, pertunjukan kembang api |
110 | Memekakkan | Dekat dengan kereta api |
100 | Sangat Keras | Truk lewat, mesin pemotong rumput, klakson mobil pada jarang 5 meter, gergaji mesin, pabrik dengan mesin uap. |
90 | Sangat Keras | Desibel pada atau diatas nilai 90 secara terus menerus menyebabkan kerusakan telinga. Suara bising pabrik, truk tanpa knalpot. |
80 | Keras | Kebisingan kantor, Noisy office, pencukur, alarm jam, peluit polisi. |
70 | Keras | Suara radio rata-rata, suara jalanan yang normal |
60 | Moderat | Percakapan |
50 | Moderat | Suara kantor yang normal, jalanan yang sepi |
45 | Moderat | Membangunkan orang yang sedang tidur |
40 | Lemah | Perumahan umumnya, kantor swasta yang normal |
30 | Lemah | Studio rekaman, percakapan yang tenang |
20 | Sangat Lemah | Bisikan, bioskop kosong, detak jam |
10 | Sangat Lemah | Batas pendengaran yang baik |
0 | Batas pendengaran anak yang sempurna |
10 Tips Mudah Cegah Ketulian
Reviewed by JMG
on
November 23, 2015
Rating:
No comments: