terutamasehat.blogspot.com - Penggigit kuku (Nail-biters) adalah sebutan bagi mereka yang hobi menggigiti kukunya sendiri. Sama seperti mereka yang suka menarik-narik rambut atau kulitnya, hobi ini sering menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Psikiater mengatakan orang yang cenderung menggigiti kuku atau menarik rambutnya sendiri menunjukkan ia dalam kondisi kecemasan ekstrim. Orang menggigiti kukunya biasanya bukan karena ada bintil kuku, tapi malah dipicu saat mengemudi, membaca atau sedang stres.
Sara Guidry mengaku bahwa putranya, Kale, telah menggigiti kukunya sejak lama. Suatu saat ia sadar kalau digusi anaknya terlihat benda putih kecil sedikit menyembul keluar. Penasaran, Sara mencoba menarik benda tersebut. Ia kaget melihat benda tersebut ternyata adalah potongan kuku yang tertanan didalam gusi anaknya.
Untuk memastikan gusi anaknya bebas potongan kuku, ia mengecek seluruh bagian mulut Kale dan menemukan 27 potongan kuku lainnya. Makin penasaran, ia menarik dengan pinset dan akhirnya total 31 potongan kuku yang tertanam di dalam gusi berhasil dikeluarkan. Tentu saja ia masih syok dengan kejadian ini.
Ia membagikan pengalamannya di sosial media, berharap bisa menjadi peringatan bagi orangtua tentang bahaya menggigiti kuku. Sejak ditayangkan pada 17 Mei 2017, dalam 5 hari videonya telah ditonton lebih dari 39 juta orang.
Selain resiko tadi, menggigiti kuku juga punya sisi negatif lain :
Studi yang dipublikasikan tahun 2017 menemukan bahwa orang yang suka menggigit kuku kronis dilaporkan sering mengalami gangguan kualitas hidup yang signifikan dibanding orang normal.
Psikiater mengatakan orang yang cenderung menggigiti kuku atau menarik rambutnya sendiri menunjukkan ia dalam kondisi kecemasan ekstrim. Orang menggigiti kukunya biasanya bukan karena ada bintil kuku, tapi malah dipicu saat mengemudi, membaca atau sedang stres.
Sara Guidry mengaku bahwa putranya, Kale, telah menggigiti kukunya sejak lama. Suatu saat ia sadar kalau digusi anaknya terlihat benda putih kecil sedikit menyembul keluar. Penasaran, Sara mencoba menarik benda tersebut. Ia kaget melihat benda tersebut ternyata adalah potongan kuku yang tertanan didalam gusi anaknya.
Untuk memastikan gusi anaknya bebas potongan kuku, ia mengecek seluruh bagian mulut Kale dan menemukan 27 potongan kuku lainnya. Makin penasaran, ia menarik dengan pinset dan akhirnya total 31 potongan kuku yang tertanam di dalam gusi berhasil dikeluarkan. Tentu saja ia masih syok dengan kejadian ini.
Ia membagikan pengalamannya di sosial media, berharap bisa menjadi peringatan bagi orangtua tentang bahaya menggigiti kuku. Sejak ditayangkan pada 17 Mei 2017, dalam 5 hari videonya telah ditonton lebih dari 39 juta orang.
Selain resiko tadi, menggigiti kuku juga punya sisi negatif lain :
Terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Kuku Anda adalah tempat ideal bagi bakteri untuk berkembangbiak, dan itu termasuk bakteri patogenik seperti Salmonella dan E. coli.Infeksi kuku
Penggigit kuku rentan terhadap paronchia, infeksi kulit yang terjadi di sekitar kuku. Saat Anda menguyah kuku, bakteri, jamur dan mikroorganisme lainnya dapat masuk melalui air mata atau lecet kecil, menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nanah di sekitar kuku Anda.Bintil karena infeksi HPV
Bintil di jari yang disebabkan oleh human papilomavirus atau HPV, sering muncul pada penderita penggigit kuku akut. Bintil ini dapat dengan mudah menyebar ke bagian mulut dan bibir akibat suka menggigiti kuku.Masalah gigi
Menggigit kuku dapat menyebabkan masalah kerapian susunan gigi, karena terlalu sering mengatupkan gigi atas dan bawah.
Gangguan kualitas hidup
Studi yang dipublikasikan tahun 2017 menemukan bahwa orang yang suka menggigit kuku kronis dilaporkan sering mengalami gangguan kualitas hidup yang signifikan dibanding orang normal.
Anak Suka Gigiti Kuku, Ini Akibatnya
Reviewed by JMG
on
May 22, 2017
Rating:
No comments: