terutamasehat.blogspot.com - Tulisan ini dibuat dengan maksud bayar utang. Kemarin ada yang request di wall, minta gw nulis soal pernikahan si penghafal Alqur'an.
Gw gak ada ide, kerjaan juga numpuk. Akhirnya iseng-iseng saja gw kasih syarat dia bisa ngumpulin 100 komentar dulu.
Berharap gak bisa. Eeh, ternyata dapatnya lebih.
Huuft, gw lupa "the power of emak-emak kalo sudah ngumpul" :D
Baiklah, semoga tema ini belum basi..
Jadi sampe detik gw ngetik ini, sisa-sisa baper tampak masih berseliweran di beranda. Ada mamak-mamak yang ngakunya ikut patah hati, lupa kalo sudah punya suami.
Ada juga perjaka-perjaka yang ngarep kayak Muzammil Hasballah, padahal bacaannya cuma mentok di iqra 3.
Gw sampe kuatir, jangan-jangan nantinya niat belajar Alqur'an jadi terkontaminasi.
Well.. Mungkin banyak yang mikir perjalanan cinta Muzammil sudah berakhir bersamaan dengan berakhirnya ia melafal sighat taklik, padahal gak sesederhana itu. Dia justru baru mulai start memasuki sebuah labirin rumah tangga yang rumit. Doa-doa kebaikan dunia akhirat dari kita mengalir deras untuknya, tapi gak ada yg bisa menebak ke depannya. Karena kadar kesholehan bukanlah tolak ukur yg mutlak dalam mengarungi rumah tangga.
Menyatukan dua insan yg berbeda bukan perkara mudah, gak ada pasangan yg bisa benar-benar bersatu. Kalo ada orang yg ngomong dia sudah pas banget chemistry-nya dengan pasangannya, coba tanyakan hati kecilnya. Boleh jadi itu bukan cocok, melainkan kemampuan satu di antara mereka dalam menekan ego, entah itu suami atau istri, atau bergantian.
Kalo misalnya kau seorang lelaki sholeh dan kesholehanmu kau jadikan jaminan rumah tanggamu aman, maka gak ada salahnya kau ambil ibroh dari kisah Zubair bin Awwam dan istrinya Asma binti Abu bakar, pasangan mulia yg gak diragukan kemuliannya. Yg satu adalah sahabat Rasulullah, dan satunya lagi adalah putri dari Khulafaur Rasyidin Abu Bakar
as-Shiddiq. Qadarullah, pasangan ini kemudian ditakdirkan bercerai, meski hal itu sedikitpun gak melunturkan kemuliaan mereka dalam sejarah. Zubair bin Awwam Radiallahu anhu syahid di medan perang. Demikian pula anaknya, Abdullah bin Zubair syahid di depan mata ibunya. Adakah di jaman sekarang yg lebih mulia dari mereka? tentu gak ada, tapi takdir perceraian tetap gak bisa mereka hindarkan. Allah-lah yg Maha Membolak-balikkan hati.
Bukannya pesmisitis dan bermaksud nakut-nakutin, tapi saat kau berpikir nikah itu hanya bersenang-senang, sebenarnya kau sudah keliru sejak dalam pikiran.
Ada pepatah bule yang mengatakan "Marriage is about 3 ring : engaged ring, wedding ring, and suffering."
Kiblat kita bukan bule. Tapi gak ada salahnya jaga-jaga.
Saat belum menikah, kau mungkin deg-degan jatuh cinta. Tapi setelah menikah, percayalah bahwa kau lebih deg-degan saat jatuh tempo. Baik itu jatuh tempo cicilan, kreditan, ataupun arisan.
Sebelum menikah nomor satu kasih sayang, setelah nikah nomor satu kasih uang.
Sebelum menikah kau mungkin hanya memikirkan masa lalu dan masa depan. Setelah menikah kau akan lebih kepikiran masa subur.
Ini artinya banyak pertimbangan yg perlu dimatangkan. Jangan kelewat baper kalo liat orang nikah muda, karena bahagia dan menderita itu fifty-fifty kemungkinannya.
Nikah itu sunnahnya disegerakan, bukan dicepat-cepatkan. Itu beda loh..
Kalo disegerakan, kesannya ada tuntunan. Kalo dicepat-cepatkan ada tuntutan, dan bisa jadi itu sekadar tuntutan hawa nafsu.
"Gw bosan dengan status jomblo. Capek dibully so much, so hard, so constantly, and soodahlah.."
Oh, no. Itu bukan alasan. Cuekin para pembully. Bukan mereka yg kelak menjalani hidupmu, jadi pahamilah saja dulu kualitas dirimu.
Jomblo itu gak haram, selama alasannya jelas. Wallahu'alam.
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan Imam Nawawi adalah dua ulama besar yang menjomblo hingga akhir hayat. Mereka mengabdikan seluruh hidupnya untuk agama, hingga hampir gak ada waktu memikirkan pasangan hidup. Jadi sebenarnya kau sah-sah saja menjomblo, dengan catatan semangat keilmuan bisa seperti mereka. Wow.. Yakin bisa nih? Haha..
Makanya, sekali lagi jangan terburu-buru...
slow but sure, alon-alon asal kelakon..
Despacito, senor..
despacito biar gak desperado..
untuk sementaro banyak-banyaklah puaso..
dan hindari racun mosquito..
Oleh: Arham Rasyid
Sumber : Akun Facebook Penulis
Gw gak ada ide, kerjaan juga numpuk. Akhirnya iseng-iseng saja gw kasih syarat dia bisa ngumpulin 100 komentar dulu.
Berharap gak bisa. Eeh, ternyata dapatnya lebih.
Huuft, gw lupa "the power of emak-emak kalo sudah ngumpul" :D
Baiklah, semoga tema ini belum basi..
Jadi sampe detik gw ngetik ini, sisa-sisa baper tampak masih berseliweran di beranda. Ada mamak-mamak yang ngakunya ikut patah hati, lupa kalo sudah punya suami.
Ada juga perjaka-perjaka yang ngarep kayak Muzammil Hasballah, padahal bacaannya cuma mentok di iqra 3.
Gw sampe kuatir, jangan-jangan nantinya niat belajar Alqur'an jadi terkontaminasi.
Well.. Mungkin banyak yang mikir perjalanan cinta Muzammil sudah berakhir bersamaan dengan berakhirnya ia melafal sighat taklik, padahal gak sesederhana itu. Dia justru baru mulai start memasuki sebuah labirin rumah tangga yang rumit. Doa-doa kebaikan dunia akhirat dari kita mengalir deras untuknya, tapi gak ada yg bisa menebak ke depannya. Karena kadar kesholehan bukanlah tolak ukur yg mutlak dalam mengarungi rumah tangga.
Menyatukan dua insan yg berbeda bukan perkara mudah, gak ada pasangan yg bisa benar-benar bersatu. Kalo ada orang yg ngomong dia sudah pas banget chemistry-nya dengan pasangannya, coba tanyakan hati kecilnya. Boleh jadi itu bukan cocok, melainkan kemampuan satu di antara mereka dalam menekan ego, entah itu suami atau istri, atau bergantian.
Kalo misalnya kau seorang lelaki sholeh dan kesholehanmu kau jadikan jaminan rumah tanggamu aman, maka gak ada salahnya kau ambil ibroh dari kisah Zubair bin Awwam dan istrinya Asma binti Abu bakar, pasangan mulia yg gak diragukan kemuliannya. Yg satu adalah sahabat Rasulullah, dan satunya lagi adalah putri dari Khulafaur Rasyidin Abu Bakar
as-Shiddiq. Qadarullah, pasangan ini kemudian ditakdirkan bercerai, meski hal itu sedikitpun gak melunturkan kemuliaan mereka dalam sejarah. Zubair bin Awwam Radiallahu anhu syahid di medan perang. Demikian pula anaknya, Abdullah bin Zubair syahid di depan mata ibunya. Adakah di jaman sekarang yg lebih mulia dari mereka? tentu gak ada, tapi takdir perceraian tetap gak bisa mereka hindarkan. Allah-lah yg Maha Membolak-balikkan hati.
Bukannya pesmisitis dan bermaksud nakut-nakutin, tapi saat kau berpikir nikah itu hanya bersenang-senang, sebenarnya kau sudah keliru sejak dalam pikiran.
Ada pepatah bule yang mengatakan "Marriage is about 3 ring : engaged ring, wedding ring, and suffering."
Kiblat kita bukan bule. Tapi gak ada salahnya jaga-jaga.
Saat belum menikah, kau mungkin deg-degan jatuh cinta. Tapi setelah menikah, percayalah bahwa kau lebih deg-degan saat jatuh tempo. Baik itu jatuh tempo cicilan, kreditan, ataupun arisan.
Sebelum menikah nomor satu kasih sayang, setelah nikah nomor satu kasih uang.
Sebelum menikah kau mungkin hanya memikirkan masa lalu dan masa depan. Setelah menikah kau akan lebih kepikiran masa subur.
Ini artinya banyak pertimbangan yg perlu dimatangkan. Jangan kelewat baper kalo liat orang nikah muda, karena bahagia dan menderita itu fifty-fifty kemungkinannya.
Nikah itu sunnahnya disegerakan, bukan dicepat-cepatkan. Itu beda loh..
Kalo disegerakan, kesannya ada tuntunan. Kalo dicepat-cepatkan ada tuntutan, dan bisa jadi itu sekadar tuntutan hawa nafsu.
"Gw bosan dengan status jomblo. Capek dibully so much, so hard, so constantly, and soodahlah.."
Oh, no. Itu bukan alasan. Cuekin para pembully. Bukan mereka yg kelak menjalani hidupmu, jadi pahamilah saja dulu kualitas dirimu.
Jomblo itu gak haram, selama alasannya jelas. Wallahu'alam.
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan Imam Nawawi adalah dua ulama besar yang menjomblo hingga akhir hayat. Mereka mengabdikan seluruh hidupnya untuk agama, hingga hampir gak ada waktu memikirkan pasangan hidup. Jadi sebenarnya kau sah-sah saja menjomblo, dengan catatan semangat keilmuan bisa seperti mereka. Wow.. Yakin bisa nih? Haha..
Makanya, sekali lagi jangan terburu-buru...
slow but sure, alon-alon asal kelakon..
Despacito, senor..
despacito biar gak desperado..
untuk sementaro banyak-banyaklah puaso..
dan hindari racun mosquito..
Oleh: Arham Rasyid
Sumber : Akun Facebook Penulis
Nasehat Bijak untuk Pengantin Baru dan Para Jomblo yang Akan Menikah
Reviewed by JMG
on
July 13, 2017
Rating:
No comments: