terutamasehat.blogspot.com - Tragedi Rohingya telah menjadi keprihatinan dunia. Hampir seluruh negara mengutuk keras tindakan semena-mena militer Myanmar terhadap etnis minoritas tersebut. Semua pihak ingin membantu sesuai dengan kemampuannya, tak terkecuali pedagang kecil seperti pria ini.
Seorang penjual roti simit asal provinsi Kocaeli, Turki, rela mendonasikan seluruh penghasilan dagangannya selama dua hari untuk disumbangkan kepada pengungsi Rohingya, yang sedang menghadapi persekusi di Rakhine, Myanmar.
Erkan Ayhan, 40, yang telah berjualan roti simit (semacam roti donat bertabur wijen) selama 14 tahun, gelisah dengan kekerasan yang terjadi di Rakhine. "Aku tak sanggup makan apapun saat Idul Adha. Militer Myanmar sedang membunuhi saudara kita di Rakhine," ujar Ayhan.
Ia kemudian mengumpulkan hasil dagangan rotinya selama dua hari sebesar 147 Lira (sekitar 570 ribu rupiah) dan disumbangkan ke Lembaga kemanusian Turki, IHH untuk diteruskan kepada para pengungsi Rohingya.
"Kuputuskan melakukan yang terbaik yang kubisa ketika dunia tetap diam. Meskipun Rohingya tidak akan bisa pulih dengan bantuanku. Disini, aku mendesak dunia untuk segera bertindak menolong saudar Muslimku disana," harap Ayhan.
Ayhan bercerita ia tak bisa tidur setelah menyaksikan foto-foto penindasan Muslim Rohingya. "Aku minta kepada seluruh umat Muslim dunia memberikan doa untuk Rohingya dan tolonglah mereka," ia menambahkan.
Vedat Kara, seorang penjaga toko di Kocaeli, memborong simit yang dijual Ayhan sebagai bentuk kepedulian kepada Rohingya. "Situasi di Rakhine tidak dapat diterima dan dunia Muslim dapat mengatasinya jika kita semua bersatu," katanya.
Menurut PBB, 270.000 pengungsi Rohingya telah menyeberang ke wilayah Bangladesh dan puluhan ribu lainnya terusir dan masih berusaha menyeberang akibat kekerasan yang terjadi.
Sumber : dailysabah.com
Seorang penjual roti simit asal provinsi Kocaeli, Turki, rela mendonasikan seluruh penghasilan dagangannya selama dua hari untuk disumbangkan kepada pengungsi Rohingya, yang sedang menghadapi persekusi di Rakhine, Myanmar.
Erkan Ayhan, 40, yang telah berjualan roti simit (semacam roti donat bertabur wijen) selama 14 tahun, gelisah dengan kekerasan yang terjadi di Rakhine. "Aku tak sanggup makan apapun saat Idul Adha. Militer Myanmar sedang membunuhi saudara kita di Rakhine," ujar Ayhan.
Ia kemudian mengumpulkan hasil dagangan rotinya selama dua hari sebesar 147 Lira (sekitar 570 ribu rupiah) dan disumbangkan ke Lembaga kemanusian Turki, IHH untuk diteruskan kepada para pengungsi Rohingya.
"Kuputuskan melakukan yang terbaik yang kubisa ketika dunia tetap diam. Meskipun Rohingya tidak akan bisa pulih dengan bantuanku. Disini, aku mendesak dunia untuk segera bertindak menolong saudar Muslimku disana," harap Ayhan.
Ayhan bercerita ia tak bisa tidur setelah menyaksikan foto-foto penindasan Muslim Rohingya. "Aku minta kepada seluruh umat Muslim dunia memberikan doa untuk Rohingya dan tolonglah mereka," ia menambahkan.
Vedat Kara, seorang penjaga toko di Kocaeli, memborong simit yang dijual Ayhan sebagai bentuk kepedulian kepada Rohingya. "Situasi di Rakhine tidak dapat diterima dan dunia Muslim dapat mengatasinya jika kita semua bersatu," katanya.
Menurut PBB, 270.000 pengungsi Rohingya telah menyeberang ke wilayah Bangladesh dan puluhan ribu lainnya terusir dan masih berusaha menyeberang akibat kekerasan yang terjadi.
Sumber : dailysabah.com
Tak Bisa Tidur Lihat Derita Rohingya, Pria Ini Sumbang Seluruh Hasil Dagangannya
Reviewed by JMG
on
September 09, 2017
Rating:
No comments: