terutamasehat.blogspot.com - Ada sebuah tren masalah yang diidentifikasi peneliti selalu terjadi berulang-ulang. Orangtua berpenghasilan rendah, terutama single mother (ibu tunggal), memiliki kemungkinan terkena gejala depresi lebih tinggi dibanding mereka yang berpenghasilan lumayan.
Data dari studi Fragile Families and Child Well Being menunjukkan kalau ibu yang mengalami depresi terus-menerus akan kurang memberikan waktu positif untuk anak-anaknya. Waktu positif untuk anak bisa berupa membaca bersama, jalan bareng, atau juga bermain di dalam rumah.
Bukti ini menunjukkan bahwa anak-anak dari orangtua yang depresi sering menolak perhatian orang dewasa dan membatasi diri dari interaksi sosial, padahal dua hal tersebut penting untuk perkembangan mental mereka. Banyak studi telah membuktikan bahwa anak-anak dengan ibu yang depresi lebih cenderung memiliki masalah perilaku, kinerja akademis yang buruk, dan keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan sosial.
Hal ini telah terbukti lagi dan lagi, begitu banyak anak-anak dan orang dewasa mengakhiri hidup mereka sendiri karena kemiskinan. Tanpa harapan, mereka lebih memilih bunuh diri daripada harus hidup miskin. Ketika orangtua pulang dari kerja seharian, namun hanya mampu membawa sedikit untuk dimakan, anak-anak mereka akan tertekan dengan kondisi ini.
Seorang pemuda 17 tahun asal Anhui, China, memutuskan mengakhiri hidupnya dan berharap akan bereinkarnasi menjadi orang kaya. Dia meninggalkan sepucuk surat untuk keluarganya sebelum meninggalkan rumah. Dalam surat itu ia mengatakan; "Kematianku adalah karena kemauanku sendiri. Setelah aku mati biarkan ginjalku tetap utuh, jual ginjal itu agar bisa dapat banyak uang ." Dalam surat itu ia juga mengatakan berharap bisa terlahir kembali sebagai orang kaya.
Tak ada yang bisa dilakukan orangtuanya selain menyalahkan diri sendiri karena 'tak mampu menjadi orangtua yang baik' dan tidak mampu memberikan penghidupan yang layak bagi anak mereka.
Namun apapun alasannya, menjadi miskin tidak bisa sebagai pembenar tindakan bunuh diri. Jika orangtua-mu sedang berjuang untuk bertahan hidup dalam kemiskinan, Kamu juga harus ikut berjuang bersama mereka.
Sumber : http://www.chinasmack.com/2015/digest/boy-leaves-suicide-note-hopes-for-rich-reincarnation.html
Data dari studi Fragile Families and Child Well Being menunjukkan kalau ibu yang mengalami depresi terus-menerus akan kurang memberikan waktu positif untuk anak-anaknya. Waktu positif untuk anak bisa berupa membaca bersama, jalan bareng, atau juga bermain di dalam rumah.
Bukti ini menunjukkan bahwa anak-anak dari orangtua yang depresi sering menolak perhatian orang dewasa dan membatasi diri dari interaksi sosial, padahal dua hal tersebut penting untuk perkembangan mental mereka. Banyak studi telah membuktikan bahwa anak-anak dengan ibu yang depresi lebih cenderung memiliki masalah perilaku, kinerja akademis yang buruk, dan keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan sosial.
Hal ini telah terbukti lagi dan lagi, begitu banyak anak-anak dan orang dewasa mengakhiri hidup mereka sendiri karena kemiskinan. Tanpa harapan, mereka lebih memilih bunuh diri daripada harus hidup miskin. Ketika orangtua pulang dari kerja seharian, namun hanya mampu membawa sedikit untuk dimakan, anak-anak mereka akan tertekan dengan kondisi ini.
Seorang pemuda 17 tahun asal Anhui, China, memutuskan mengakhiri hidupnya dan berharap akan bereinkarnasi menjadi orang kaya. Dia meninggalkan sepucuk surat untuk keluarganya sebelum meninggalkan rumah. Dalam surat itu ia mengatakan; "Kematianku adalah karena kemauanku sendiri. Setelah aku mati biarkan ginjalku tetap utuh, jual ginjal itu agar bisa dapat banyak uang ." Dalam surat itu ia juga mengatakan berharap bisa terlahir kembali sebagai orang kaya.
Tak ada yang bisa dilakukan orangtuanya selain menyalahkan diri sendiri karena 'tak mampu menjadi orangtua yang baik' dan tidak mampu memberikan penghidupan yang layak bagi anak mereka.
Namun apapun alasannya, menjadi miskin tidak bisa sebagai pembenar tindakan bunuh diri. Jika orangtua-mu sedang berjuang untuk bertahan hidup dalam kemiskinan, Kamu juga harus ikut berjuang bersama mereka.
Sumber : http://www.chinasmack.com/2015/digest/boy-leaves-suicide-note-hopes-for-rich-reincarnation.html
Ingin Terlahir Kembali Sebagai Orang Kaya, Pemuda Miskin Ini Bunuh Diri
Reviewed by JMG
on
September 13, 2015
Rating:
No comments: